-->

Asal Usul Dan Sejarah Terbentuknya Emas Di Bumi

;
Bagaimana? Dan seperti apakah Asal Usul berikut Sejarah Terbentuknya Emas Di dalam lapisan Bumi kita ini? Benarkah Emas berasal dari angkasa? atau dari serpihan / pecahan planet-planet yang hancur jutaan tahun yang lalu? Hmmm kayanya om Vj Schndzziz pun masih bertanya-tanya, soalnya kan aku tidak dilahirkan pada zaman itu. he he.. 

Namun jika kalian masih penasaran tentang Asal-Usul Emas di bumi, ada baiknya juga kalian baca-baca arsip sejarah, rajin berdiskusi seputar ESDM atau hobby bergaul sama bapak-bapak tukang emas (loooh !!! bukannya banyak Emas di toko Cihideung - Tasikmalaya?) . Itu sih lain lagi ceritanya, kalau Emas di Cihideung, mungkin itu adalah Emas yang udah jadi dan siap pakai.

Coba Kalian Lihat pada Gambar Emas batangan Dan Sebuah Batu Yang di sinyalir terdapat kandungan Emas paling bernilai tinggi, yang diambil dari sebuah tempat di Indonesia.

Asal Usul Emas Yang Terdapat Di Bumi
Logam Mulia Berbentuk Batangan

Batuan yang Mengandung Kadar Emas Terbanyak Di Indonesia
Batuan Yang Diduga Terdapat Kandungan Emas

Bicara tentang Logam Mulia (Emas) atau Au yang satu ini memang ,Sejak zaman tembaga atau era chalcolithic sekitar 4.000 tahun sebelum Masehi hingga era digital saat ini, seakan emas tak pernah pudar ,bahkan semakin menjadi seni perhiasan paling bernilai. Tak hanya penambah kecantikan dan perlambang kekayaan, emas juga menjadi simbol kejayaan dan kedigdayaan.

Menjelang Lebaran, toko emas ramai dikunjungi pembeli. Selain untuk mempercantik penampilan, perhiasan emas juga banyak digunakan orang selama silaturahim untuk menunjukkan kekayaan dan keberhasilan walau ketika Lebaran usai perhiasan itu digadaikan atau dijual kembali.

Membeli emas tak melulu untuk dipakai. Sebagian orang membeli emas untuk investasi, seperti yang dilakukan saat harga emas turun pada akhir April hingga awal Juli lalu. Emas kini juga digunakan untuk keperluan medis, industri, pangan, hingga komponen elektronik.

Dibandingkan logam lain, harga emas jauh lebih mahal. Harga emas batangan PT Aneka Tambang per Selasa (30/7/2013) mencapai Rp 503.000 per gram untuk pecahan 1 gram dan Rp 463.600 per gram untuk pecahan 500 gram. Sementara harga perak pada saat sama hanya Rp 12.700 per gram untuk ukuran 250 gram dan Rp 11.900 per gram untuk ukuran 500 gram.

”Harga emas mahal karena jumlahnya sangat sedikit di alam,” kata ahli genesis mineral yang juga Ketua Program Studi Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, Syafrizal, Selasa (30/7/2013).

Data Goldsheet Mining Directory (goldsheetlinks.com) menyebutkan, produksi emas dunia sejak tahun 1835-2011 hampir mencapai 170.000 metrik ton. Dari jumlah itu, 80 persen ditambang sejak tahun 1910 hingga sekarang.

Untuk tahun 2009 saja produksi emas dunia mencapai 2.572 metrik ton dan menempatkan Indonesia sebagai produsen emas ketujuh dunia dengan produksi 90 metrik ton.

Selain jumlahnya terbatas, demikian Syafrizal, ongkos penambangan dan pengolahan emas dari bentuk asal menjadi logam emas murni tidak murah. Persepsi manusia sejak dulu yang menganggap emas sebagai logam mulia turut membuat mahal harga emas.


Asal-Usul Dan Pembentukan Emas



Lapisan Tanah Di Indonesia
Gambar Struktur Lapisan Tanah Indonesia


Emas termasuk unsur berat karena memiliki massa atom yang besar. Karena itu, emas di Bumi terletak di dekat inti Bumi. Sejumlah proses geologi membuat emas yang ada di magma Bumi naik ke kerak hingga permukaan Bumi.

Emas tidak ditemukan sebagai logam tunggal di alam. Ia biasanya berasosiasi dengan logam lain, seperti tembaga, seng, timbal, aluminium, atau molibdenum.

Menurut Syafrizal, emas terbentuk melalui proses mineralisasi atau terbentuknya mineral yang mengandung unsur-unsur logam tertentu. Mineralisasi berasal dari proses lebur kembalinya sebagian kerak Bumi menjadi magma (partial melting) akibat tumbukan kerak (lempeng) benua dan kerak samudra yang menghasilkan panas tinggi.

Magma yang cair itu akan bergerak ke permukaan Bumi melalui zona-zona lemah. Zona ini salah satunya terbentuk dari pecahnya batuan akibat tumbukan antarlempeng.

”Mineralisasi juga bisa terjadi akibat terbentuknya zona permeabel (dapat dilewati cairan) yang memungkinkan magma menuju permukaan,” katanya.

Sebaliknya, zona permeabel memungkinkan air di permukaan Bumi merembes ke dalam Bumi. Air itu akan bereaksi dengan magma Bumi hingga magma mengalami pendinginan dan membeku membentuk padatan yang mengandung mineral tertentu, termasuk emas.

Emas memang ada di dalam perut Bumi. Namun, dari mana Bumi mendapatkan emas?

Mantan peneliti di Institut Astronomi Max-Planck (MPIA) Heidelberg, Jerman, Dading Nugroho, mengatakan, beberapa detik hingga tiga menit setelah Dentuman Besar (Big Bang), alam semesta membentuk hidrogen, helium, dan litium sebagai unsur-unsur ringan.

Hidrogen menjadi bahan bakar pembentukan bintang di awal semesta. Selanjutnya, reaksi fusi dalam bintang akan mengubah hidrogen menjadi berbagai unsur lain, seperti helium, karbon, neon, dan oksigen. Unsur paling berat yang dibentuk dalam bintang adalah besi.

Unsur yang lebih berat dari besi, termasuk emas, dapat dibentuk melalui proses penangkapan neutron. Penangkapan neutron itu membuat inti atom suatu unsur menjadi tidak stabil hingga terjadi peluruhan dan menghasilkan unsur yang lebih berat dari besi.

”Peristiwa astronomi yang menyediakan fluks (aliran) neutron antara lain jet astrofisika dari bintang atau obyek masif, ledakan supernova, dan tabrakan dua bintang neutron,” katanya.

Selama ini, astronom meyakini supernova yang membentuk emas di semesta. Namun, pengamatan Edo Berger, peneliti dari Pusat Astrofisika (CfA) Harvard-Smithsonian, Cambridge, Amerika Serikat, terhadap semburan sinar gamma GRB 130603B yang berjarak 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi dan diumumkan pada Rabu (17/7/2013) membuktikan, emas juga dibentuk dari tabrakan dua bintang neutron.

Tabrakan dua bintang neutron itu menghasilkan semburan sinar gamma yang menandakan obyek penghasilnya memiliki energi tinggi. Bintang neutron adalah bintang ultrapadat, sisa dari bintang raksasa yang mengakhiri hidupnya dengan ledakan. Jika satu sendok teh materi dari Bumi bermassa 5 gram, maka satu sendok teh materi bintang neutron memiliki massa 5 miliar ton.

Materi hasil tabrakan bintang neutron maupun supernova kemudian bertebaran di semesta. Jika ada satu pemicu, materi-materi itu bisa membentuk bintang baru beserta planet-planetnya. Proses ini yang membuat emas bisa sampai di Bumi.

”Dari kandungan emas yang ada di Tata Surya, astronom memperkirakan, Bumi setidaknya tercipta lebih dari satu kali supernova,” kata Dading.

Namun, jika hanya mengandalkan emas dari supernova atau tabrakan bintang neutron, jumlah emas di kerak Bumi tidak akan sebanyak sekarang. Penelitian batuan dari Greenland berumur 3,8 miliar tahun oleh Matthias Willbold dan Tim Elliott dari Universitas Bristol, Inggris, pada 2011 menyimpulkan, jumlah emas di Bumi diperkaya oleh bombardir meteor pada lebih dari 200 juta tahun sejak Bumi terbentuk.

Bombardir meteor itu membawa 20 miliar ton bahan asteroid yang kaya aneka logam, termasuk emas . Namun, karena saat itu inti Bumi sudah terbentuk, emas tambahan tidak sampai jatuh ke inti Bumi.
”Pembentukan emas di Bumi bukan berasal dari proses tunggal, melainkan proses yang kompleks dan panjang,” 


Naah, bagaimana? apa sudah jelas? mungkin setelahnya kalian baca-baca referensi dari orang yang ahli dalam bidang nya, pasti kalian akan menemukan artikel dan bahasan tentang Asal muasal Emas ini, terutama jika kalian ada minat dan bakat di bidang pertambangan Emas, maka kalian pasti mau belajar keras dan yakin akan kesuksesannya masing masing. 

Demikianlah, bahasan dari Om Vj Schndzziz hari ini, yang memberikan gambaran tentang Sejarah Asal-Usul Emas untuk kalian para pembaca di Nusantara Indonesia Tercinta ini.  Terima Kasih dan Wassallam 

LihatTutupKomentar